Jakarta – Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (PRK) Majelis Ulama Indonesia selenggarakan Kongres Muslimah Indonesia (KMI) Ke-2 yang dimulai pada Senin, 17 Desember 2018 di Hotel Grand Cempaka, Senen, Jakarta Pusat.
Dengan mengangkat tema Ketahanan Keluarga dalam Membentuk Generasi Berkualitas di Era Globalisasi, Ketua Bidang PRK, Prof Amany Lubis, berharap KMI Ke-2 ini untuk menyatukan langkah dalam membela dan menguatkan persatuan dan kesatuan NKRI untuk maju dan sejahtera.
“MUI akan terus mewujudkan sinergitas masyarakat dan pemerintah untuk dalam membentuk generasi berkualitas mendukung ketahanan nasional, “ katanya.
Di era globalisasi, lanjutnya, tantangan generasi selanjutnya semakin berat, terlebih dengan berkembangnya teknologi informasi, marakanya pornografi, kekerasan keluarga, dan lemahnya perlindungan anak.
Kongres Muslimah Ke-1 tahun 2014 lalu, terang Prof Amany, telah mengangkat tema tentang Revitalisasi Peran Muslimah, sehingga pada tahun ini lebih menekankan ke ketahanan keluarga hadapi globalisasi dalam menyiapkan generasi berikutnya.
Fokus KMI Ke-2 ini, jelas Prof Amany, ada tiga point, pertama adalah agama menjadi basis untuk ketahanan keluarga, kedua, penguatan ketahanan keluarga di berbagai bidang, dan ketiga adalah peran keluarga dalam menangkal faham ekstrim.
“Peran keluarga sangat besar dalam menangkal ekstrimisme guna menjaga perdamaian dunia dan peran pemuda dalam bela negara, “ kata Guru Besar Sejarah Politik Islam UIN Jakarta.
Hadir dalam acara ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Wakil Ketua Umum Zainut Tauhid Sa’adi, Sekjen MUI Anwar Abbas, KH. Abdullah Jaidi, KH. Zaitun Rasmin, KH. Sodikun, Pimpinan ormas Islam Perempuan Tingkat Pusat Indonesia, Pimpinan Organisasi Perempuan Internasional, Pengurus Komisi PRK Provinsi Se-Indonesia, Tokoh cendekiawan dan ulama perempuan. (Ichwan)